Indonesia memiliki beragam tempat wisata yang unik dan menarik, mulai
dari pemandangan laut, gunung, dan tak lupa danau. Setidaknya, ada 13 Danau unik yang bisa saya himpun, simak ulasannya
Danau Yang Bercahaya di Malam Hari
Kerinci, wilayah kabupaten paling barat di Provinsi Jambi ini dianugerahi dengan keindahan alam yang tiada duanya. Tidak salah jika Kabupaten Kerinci diberi gelar Bumi Segepal Tanah Surga yang Tercampak ke Bumi.
Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.
2. Danau Kawah Putih, Bandung
Serba Putih di Ujung Bandung
Danau Kawah Putih terletak di puncak Gunung Patuha di kawasan Bandung Selatan, Jawa Barat. Diberi nama Kawah Putih karena kawasan tersebut hampir semuanya tertutup oleh warna putih dari permukaan air danau maupun oleh asap belerang yang menyebar.
Pemandangan Danau Kawah Putih begitu indah meskipun airnya beracun karena mengandung asam sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di dasar danau. Di pertengahan abad ke-20, belerang di dasar danau ini pernah di tambang, tapi kini sudah dihentikan.
Untuk sampai di Kawah Putih, pengunjung bisa menggunakan rute perjalanan sebagai berikut: dari luar Bandung yang menggunakan kendaraan roda empat dapat melewati jalur pintu Keluar Tol Kopo, melewati Sayati dan dilanjutkan ke Soreang. Dari Soreang, lanjukan perjalanan ke Ciwidey dan sampailah di lokasi Kawah Putih. Rute alternatif bisa menggunakan jalur tol Buah Batu.
3. Danau Satonda, NTB
Air Danau Ini Terasa Asin
Danau Satonda terletak di tengah pulau Satonda dan termasuk wilayah Kabupaten Dompu, NTB. Danau ini mempunyai keunikan karena airnya asin seperti air laut.
Diperkirakan air danau ini asin karena tercampur dengan air laut yang meluap dan terperangkap di danau pada saat gunung Tambora meletus (mirip dengan danau Kakaban). Ini dimungkinkan karena jarak Pulau Satonda dengan Gunung Tambora sangatlah dekat.
Seperti diketahui, letusan Gunung Tambora sangat dahsyat sehingga sangat mungkin menimbulkan gelombang pasang (tsunami) yang dahsyat pula. Luas danau Satonda sekira 2,5 km2 dan belum diketahui jenis habitat yang ada di dalam danau ini karena belum pernah dilakukan penelitian.
4. Danau Tolire, Ternate
Kisah Kebejatan Ayah di Danau Tolire
Danau ini berada di kaki Gunung Gamalama, sekira 10 kilometer dari pusat Kota Ternate. Danau ini memiliki bentuk yang unik, terlihat seperti mangkok yang menjorok ke dalam.
Dari pinggir atas tepian danau hingga ke permukaan, airnya memiliki kedalaman sekira 50 meter. Namun, kedalaman danau secara tepat tidak ada yang mengetahui karena belum ada yang pernah mengukurnya. Warga setempat percaya, danau ini tidak memiliki dasar karena tidak ada yang berani menyelaminya.
Mitosnya, bila Anda melempar sesuatu ke Danau Tolire, bagaimanapun kuatnya lemparan dari tepian danau, maka batu tersebut tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal, air permukaan danau terlihat tidak begitu jauh dari si pelempar.
Banyak mitos yang berkembang di Danau Tolire. mitos yang paling santer soal Danau Tolire adalah kisah mengenai seorang anak dan ayah kandungnya. Menurut cerita, di tempat Danau Tolire berada saat ini, dulunya adalah sebuah kampung. Namun, kampung ini kemudian dikutuk oleh Sang Penguasa Alam karena ada seorang ayah yang tega menghamili anak gadisnya sendiri.
Tempat si ayah tersebut berdiri ambles ke tanah dan kini menjadi tempat Danau Tolire Besar. Sedangkan, anaknya berubah menjadi Danau Tolire Kecil, yang berada tak jauh dari situ.
5. Danau Painai, Papua
Ada Udang di Balik Danau
Danau Paniai adalah sebuah danau yang terletak di Kabupaten Paniai, Papua atau secara administratif terletak di distrik Paniai Timur. Danau Paniai yang tersohor memiliki panorama alam yang rancak, alami, dan terawat dengan baik.
Bila beruntung, di Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii). Dinamakan demikian karena udang tersebut memiliki capit/jepit besar seperti halnya kepiting.
Sampai saat ini, setiap orang yang berkunjung ke Tanah Papua, terutama ke Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, senantiasa mencari udang selingkuh sebagai menu untuk bersantap.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Danau Paniai, dapat memulai perjalanan dari Kota Enarotali, Ibu Kota Kabupaten Paniai. Dari Kota Enarotali, tersedia dua jalur menuju kawasan Danau Paniai.
Pertama, menggunakan jalur darat dengan menyewa bus jenis Mitsubishi Strada yang dapat diandalkan untuk melintasi medan jalan yang terjal dan berkelok-kelok. Kedua, mengambil jalur udara dengan menumpang pesawat AMA dan AMAF jenis Cessna.
6. Danau Kelimutu, Indonesia
Danau Tiga Warna, Lambang Kecantikan Indonesia
Di Pulau Flores, Nusa Tenggara Barat, terdapat sebuah gunung berapi bernama Gunung Kelimutu. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya.
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti ”gunung” dan kata "mutu" yang berarti ”mendidih”. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada Danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau Kelimutu dibagi atas tiga bagian sesuai dengan warna-warna di dalamnya. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal.
Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama dia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sementara, danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
7. Danau di Atas dan Danau di Bawah
Danau Kembar yang mempesona
Disebut Kawasan Danau Kembar, karena dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah terletak berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai objek wisata karena terletak di pinggir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci.
Untuk melihat kemiripan kedua danau, naiklah ke atas puncak bukit di antara Danau di Atas dan Danau di Bawah. Bukit tersebut masih bagian dari Bukit Barisan. Sedangkan untuk berkeliling Danau di Atas, wisatawan bisa ikut kapal motor antarnagari yang biasa digunakan petani setempat. Di hari Minggu atau libur nasional, kapal secara khusus melayani rute wisata. Adapun untuk Danau di Bawah, wisatawan tidak bisa berkeliling naik kapal.
8. Danau Gunung Tujuh, Jambi
Danau Tertinggi di Asia, Dikelilingi Tujuh Gunung
Pulau Sumatera masih menyimpan banyak lokasi wisata yang tersembunyi dan tidak diragukan lagi keindahannya. Salah satunya adalah Danau Gunung Tujuh di Provinsi Jambi, tepatnya di Kabupaten Kerinci.
Danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat, dan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Ketinggian danau ini mencapai 1950 meter.
Dinamakan Danau Gunung Tujuh karena ada tujuh puncak gunung yang mengelilinginya, antara lain, yaitu Gunung Kerinci, Gunung Hulu Tebo (2.525 meter dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 meter dpl), Gunung Mandura Besi (2.418 meter dpl), Gunung Selasih (2.230 meter dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 meter dpl), dan Gunung Tujuh (2.732 meter dpl) yang puncaknya paling tinggi.
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih sangat alami karena belum terusik padatnya kunjungan wisatawan. Suasana alam di sini begitu menyejukkan dengan panoramanya yang indah dan alami, air danaunya pun begitu jernih. Di beberapa titik di pinggir danau, terdapat pasir yang membentar menyerupai pantai, yang menjadi tempat wisatawan berkemah sambil menanti matahari terbit.
Di sekitar Danau Gunung Tujuh hidup berbagai jenis flora dan fauna khas Sumatera, seperti harimau Sumatera, siamang, beruang madu, berbagai jenis burung juga bermacam-macam spesies anggrek dan kantung semar. Tidak jauh dari Danau, terdapat panorama alam lain yang juga dapat dinikmati, yaitu Air Terjun Gunung Tujuh, dengan ketinggian 100 meter.
9. Danau Sentarum, Kalimantan Barat
Hujan Jadi Danau, Kemarau Jadi Padang Rumput
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini, terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju Laut China Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas.
Danau Sentarum sungguh berbeda dengan danau ‘konvensional’ lainnya, sebab Danau Sentarum sejatinya adalah daerah hamparan banjir (lebak lebung /floodplain). Dengan letak dan kondisinya yang berada di tengah-tengah jajaran pegunungan, kawasan ini menjadi daerah tangkapan hujan.
Pada musim penghujan Komplek Danau Sentarum akan terendam air akibat aliran air dari pegunungan di sekelilingnya dan dari luapan Sungai Kapuas yang merupakan Sungai terpanjang di Indonesia. Sementara, pada musim kemarau menjadi hamparan kering dan terkadang ditumbuhi rumput laksana padang golf.
10. Danau Linow, Sulawesi Utara
Danau Ini Warna Airnya Bisa Berubah
Danau ini mempunyai keunikan yaitu dapat berubah warna airnya. Perubahan warna airnya itu disebabkan karena danau tersebut banyak mengandung belerang dengan kadarnya yang tinggi. Selain itu perubahan warnanya juga disebabkan oleh kadar cahaya matahari yang mengenai permukaan danau.
Danau Linow terletak di area wilayah administratif kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Danau ini terletaak dekat Proyek Tenaga Listrik Panas Bumi Lahendong. Danau ini unik karena waktu siang airnya warna-warni (atau danau tiga warna). Danau ini merupakan salah satu obyek wisata yang menarik di tanah Toar Lumimuut.
11. Danau Pagaralam, Bengkulu
Misteri Danau Merah Darah di Pedalaman Bengkulu
Danau ini sempat menghebohkan warga setempat karena warnanya yang tak biasa. Ya, Danau Pagaralam memiliki warna merah darah.
Danau Pagaralam terletak di sekitar perbukitan Raje Mandare, perbatasan antara Kota Pagaralam dan Kaur, Provinsi Bengkulu. Keunikan danau ini karena permukaan air berwarna merah seperti darah.
Danau ini baru ditemukan oleh warga setempat pada 2010, ketika sekelompok warga melakukan ekspedisi ke kawasan hutan dan bukit Rimbacandi. Anehnya, meski dari luar warnanya merah seperti darah, bila diangkat airnya berwarna seperti biasa. Pada malam hari lokasi danau ini beraroma pandan.
Di tempat ini terdapat satwa langka berupa kelabang raksasa berukuran lebar 30 cm dan panjangnya 50 cm, burung raksasa, serta kerbau yang telinganya dipenuhi sarang lebah. Dan lebih ajaibnya, rata-rata hewan di tempat ini jinak.
Untuk bisa sampai ke tempat ini, dibutuhkan waktu kurang lebih 1 hari perjalanan dari pusat kota. Pasalnya, jalan menuju lokasinya masih belum tersentuh tangan pemerintah.
12. Danau Kakaban, Indonesia
Serunya Menyelam bersama Ubur-Ubur
Danau Kakaban adalah sebuah danau yang berada di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Danau Kakaban sejatinya adalah sebuah laguna berair payau yang terbentuk karena adanya atol di Pulau Kakaban.
Danau Kakaban dihuni beragam biota laut yang mengalami evolusi selama terkurung di dalamnya, hingga memiliki sifat dan tampilan fisik yang berbeda dengan spesies sejenisnya yang berada di laut. Salah satu, di antaranya ubur-ubur berbadan bening layaknya piring kaca dan beberapa jenis lainnya yang tampak jauh lebih mungil seukuran ujung jari telunjuk.
Yang membedakan spesies endemik ini dengan ubur-ubur di laut lepas adalah hilangnya kemampuan menyengat. Jadi, Anda dapat berenang dengan bebas tanpa harus takut tersengat ubur-ubur lucu ini.
13. Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur
Danau Dua Rasa, Cantik Luar Biasa
Di Kalimantan Timur, jauh di pedalamannya terdapat sebuah danau cantik bernama Danau Labuan Cermin. Danau yang sangat jernih ini tidak hanya memiliki pemandangan yang cantik, juga unik. Danau ini memiliki kandungan air asin seperti laut dan juga air tawar. Unik, bukan?
Bagian atas danau ini adalah air tawar, seperti danau pada umumnya. Namun, beberapa meter di bawahnya adalah air asin. Kedua jenis air ini tidak bercampur. Bila menyelam, Anda akan menemukan sebuah batas lapisan antara keduanya yang menyerupai awan.
Biota dalam danau inipun terdiri dari ikan-ikan air tawar dan ikan laut yang berdiam di dasar danau. Sesekali, kabarnya terlihat penyu hijau di danau ini, seperti dikutip dari laman WisataKaltim.
Untuk menuju Danau Labuan Cermin, dari Samarinda, Ibu Kota Kalimantan Timur, arahkan perjalanan ke Tanjung Redeb, Ibu Kota Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jarak Samarinda ke Tanjung Redeb sekira 700 kilometer.
Dari Tanjung Redeb, Anda bisa menggunakan angkutan pedesaan atau mobil sewaan menuju Kecamatan Biduk-Biduk. Perjalanannya sekira 6-7 jam. Dari Biduk-biduk, lanjutkan perjalanan dengan sampan sekira 15 menit menuju Danau Labuan Cermin.
1. Danau Kaco (Kaca), Kerinci - Jambi
Danau Yang Bercahaya di Malam Hari
Kerinci, wilayah kabupaten paling barat di Provinsi Jambi ini dianugerahi dengan keindahan alam yang tiada duanya. Tidak salah jika Kabupaten Kerinci diberi gelar Bumi Segepal Tanah Surga yang Tercampak ke Bumi.
Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.
Meskipun memiliki kedalaman air yang
tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas.
Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan
semah berkembang biak.
Menurut cerita warga setempat
dan beberapa orang anggota pencinta alam yang pernah berkunjung ke
danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap
dengan menggunakan pancing.
Jika hanya menggunakan peralatan
lain, jangan harap bisa mendapatkan ikan. Pernah ada warga setempat
yang memasang jaring untuk menangkap ikan semah di dalam danau, namun
tak satu pun ikan didapat.
Menariknya lagi, bagi pemancing
yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang
baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain
itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing.
"Jika pemancing niatnya mau
ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima
ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat
bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah
terlihat dari permukaan danau," ujar Sofa, pencinta alam yang sudah
beberapa kali mengunjungi danau tersebut.
Serba Putih di Ujung Bandung
Danau Kawah Putih terletak di puncak Gunung Patuha di kawasan Bandung Selatan, Jawa Barat. Diberi nama Kawah Putih karena kawasan tersebut hampir semuanya tertutup oleh warna putih dari permukaan air danau maupun oleh asap belerang yang menyebar.
Pemandangan Danau Kawah Putih begitu indah meskipun airnya beracun karena mengandung asam sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di dasar danau. Di pertengahan abad ke-20, belerang di dasar danau ini pernah di tambang, tapi kini sudah dihentikan.
Untuk sampai di Kawah Putih, pengunjung bisa menggunakan rute perjalanan sebagai berikut: dari luar Bandung yang menggunakan kendaraan roda empat dapat melewati jalur pintu Keluar Tol Kopo, melewati Sayati dan dilanjutkan ke Soreang. Dari Soreang, lanjukan perjalanan ke Ciwidey dan sampailah di lokasi Kawah Putih. Rute alternatif bisa menggunakan jalur tol Buah Batu.
3. Danau Satonda, NTB
Air Danau Ini Terasa Asin
Danau Satonda terletak di tengah pulau Satonda dan termasuk wilayah Kabupaten Dompu, NTB. Danau ini mempunyai keunikan karena airnya asin seperti air laut.
Diperkirakan air danau ini asin karena tercampur dengan air laut yang meluap dan terperangkap di danau pada saat gunung Tambora meletus (mirip dengan danau Kakaban). Ini dimungkinkan karena jarak Pulau Satonda dengan Gunung Tambora sangatlah dekat.
Seperti diketahui, letusan Gunung Tambora sangat dahsyat sehingga sangat mungkin menimbulkan gelombang pasang (tsunami) yang dahsyat pula. Luas danau Satonda sekira 2,5 km2 dan belum diketahui jenis habitat yang ada di dalam danau ini karena belum pernah dilakukan penelitian.
4. Danau Tolire, Ternate
Kisah Kebejatan Ayah di Danau Tolire
Danau ini berada di kaki Gunung Gamalama, sekira 10 kilometer dari pusat Kota Ternate. Danau ini memiliki bentuk yang unik, terlihat seperti mangkok yang menjorok ke dalam.
Dari pinggir atas tepian danau hingga ke permukaan, airnya memiliki kedalaman sekira 50 meter. Namun, kedalaman danau secara tepat tidak ada yang mengetahui karena belum ada yang pernah mengukurnya. Warga setempat percaya, danau ini tidak memiliki dasar karena tidak ada yang berani menyelaminya.
Mitosnya, bila Anda melempar sesuatu ke Danau Tolire, bagaimanapun kuatnya lemparan dari tepian danau, maka batu tersebut tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal, air permukaan danau terlihat tidak begitu jauh dari si pelempar.
Banyak mitos yang berkembang di Danau Tolire. mitos yang paling santer soal Danau Tolire adalah kisah mengenai seorang anak dan ayah kandungnya. Menurut cerita, di tempat Danau Tolire berada saat ini, dulunya adalah sebuah kampung. Namun, kampung ini kemudian dikutuk oleh Sang Penguasa Alam karena ada seorang ayah yang tega menghamili anak gadisnya sendiri.
Tempat si ayah tersebut berdiri ambles ke tanah dan kini menjadi tempat Danau Tolire Besar. Sedangkan, anaknya berubah menjadi Danau Tolire Kecil, yang berada tak jauh dari situ.
5. Danau Painai, Papua
Ada Udang di Balik Danau
Danau Paniai adalah sebuah danau yang terletak di Kabupaten Paniai, Papua atau secara administratif terletak di distrik Paniai Timur. Danau Paniai yang tersohor memiliki panorama alam yang rancak, alami, dan terawat dengan baik.
Bila beruntung, di Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii). Dinamakan demikian karena udang tersebut memiliki capit/jepit besar seperti halnya kepiting.
Sampai saat ini, setiap orang yang berkunjung ke Tanah Papua, terutama ke Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, senantiasa mencari udang selingkuh sebagai menu untuk bersantap.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Danau Paniai, dapat memulai perjalanan dari Kota Enarotali, Ibu Kota Kabupaten Paniai. Dari Kota Enarotali, tersedia dua jalur menuju kawasan Danau Paniai.
Pertama, menggunakan jalur darat dengan menyewa bus jenis Mitsubishi Strada yang dapat diandalkan untuk melintasi medan jalan yang terjal dan berkelok-kelok. Kedua, mengambil jalur udara dengan menumpang pesawat AMA dan AMAF jenis Cessna.
6. Danau Kelimutu, Indonesia
Danau Tiga Warna, Lambang Kecantikan Indonesia
Di Pulau Flores, Nusa Tenggara Barat, terdapat sebuah gunung berapi bernama Gunung Kelimutu. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya.
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti ”gunung” dan kata "mutu" yang berarti ”mendidih”. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada Danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau Kelimutu dibagi atas tiga bagian sesuai dengan warna-warna di dalamnya. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal.
Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama dia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sementara, danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
7. Danau di Atas dan Danau di Bawah
Danau Kembar yang mempesona
Disebut Kawasan Danau Kembar, karena dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah terletak berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai objek wisata karena terletak di pinggir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci.
Untuk melihat kemiripan kedua danau, naiklah ke atas puncak bukit di antara Danau di Atas dan Danau di Bawah. Bukit tersebut masih bagian dari Bukit Barisan. Sedangkan untuk berkeliling Danau di Atas, wisatawan bisa ikut kapal motor antarnagari yang biasa digunakan petani setempat. Di hari Minggu atau libur nasional, kapal secara khusus melayani rute wisata. Adapun untuk Danau di Bawah, wisatawan tidak bisa berkeliling naik kapal.
8. Danau Gunung Tujuh, Jambi
Danau Tertinggi di Asia, Dikelilingi Tujuh Gunung
Pulau Sumatera masih menyimpan banyak lokasi wisata yang tersembunyi dan tidak diragukan lagi keindahannya. Salah satunya adalah Danau Gunung Tujuh di Provinsi Jambi, tepatnya di Kabupaten Kerinci.
Danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat, dan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Ketinggian danau ini mencapai 1950 meter.
Dinamakan Danau Gunung Tujuh karena ada tujuh puncak gunung yang mengelilinginya, antara lain, yaitu Gunung Kerinci, Gunung Hulu Tebo (2.525 meter dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 meter dpl), Gunung Mandura Besi (2.418 meter dpl), Gunung Selasih (2.230 meter dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 meter dpl), dan Gunung Tujuh (2.732 meter dpl) yang puncaknya paling tinggi.
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih sangat alami karena belum terusik padatnya kunjungan wisatawan. Suasana alam di sini begitu menyejukkan dengan panoramanya yang indah dan alami, air danaunya pun begitu jernih. Di beberapa titik di pinggir danau, terdapat pasir yang membentar menyerupai pantai, yang menjadi tempat wisatawan berkemah sambil menanti matahari terbit.
Di sekitar Danau Gunung Tujuh hidup berbagai jenis flora dan fauna khas Sumatera, seperti harimau Sumatera, siamang, beruang madu, berbagai jenis burung juga bermacam-macam spesies anggrek dan kantung semar. Tidak jauh dari Danau, terdapat panorama alam lain yang juga dapat dinikmati, yaitu Air Terjun Gunung Tujuh, dengan ketinggian 100 meter.
9. Danau Sentarum, Kalimantan Barat
Hujan Jadi Danau, Kemarau Jadi Padang Rumput
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini, terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju Laut China Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas.
Danau Sentarum sungguh berbeda dengan danau ‘konvensional’ lainnya, sebab Danau Sentarum sejatinya adalah daerah hamparan banjir (lebak lebung /floodplain). Dengan letak dan kondisinya yang berada di tengah-tengah jajaran pegunungan, kawasan ini menjadi daerah tangkapan hujan.
Pada musim penghujan Komplek Danau Sentarum akan terendam air akibat aliran air dari pegunungan di sekelilingnya dan dari luapan Sungai Kapuas yang merupakan Sungai terpanjang di Indonesia. Sementara, pada musim kemarau menjadi hamparan kering dan terkadang ditumbuhi rumput laksana padang golf.
10. Danau Linow, Sulawesi Utara
Danau Ini Warna Airnya Bisa Berubah
Danau ini mempunyai keunikan yaitu dapat berubah warna airnya. Perubahan warna airnya itu disebabkan karena danau tersebut banyak mengandung belerang dengan kadarnya yang tinggi. Selain itu perubahan warnanya juga disebabkan oleh kadar cahaya matahari yang mengenai permukaan danau.
Danau Linow terletak di area wilayah administratif kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Danau ini terletaak dekat Proyek Tenaga Listrik Panas Bumi Lahendong. Danau ini unik karena waktu siang airnya warna-warni (atau danau tiga warna). Danau ini merupakan salah satu obyek wisata yang menarik di tanah Toar Lumimuut.
11. Danau Pagaralam, Bengkulu
Misteri Danau Merah Darah di Pedalaman Bengkulu
Danau ini sempat menghebohkan warga setempat karena warnanya yang tak biasa. Ya, Danau Pagaralam memiliki warna merah darah.
Danau Pagaralam terletak di sekitar perbukitan Raje Mandare, perbatasan antara Kota Pagaralam dan Kaur, Provinsi Bengkulu. Keunikan danau ini karena permukaan air berwarna merah seperti darah.
Danau ini baru ditemukan oleh warga setempat pada 2010, ketika sekelompok warga melakukan ekspedisi ke kawasan hutan dan bukit Rimbacandi. Anehnya, meski dari luar warnanya merah seperti darah, bila diangkat airnya berwarna seperti biasa. Pada malam hari lokasi danau ini beraroma pandan.
Di tempat ini terdapat satwa langka berupa kelabang raksasa berukuran lebar 30 cm dan panjangnya 50 cm, burung raksasa, serta kerbau yang telinganya dipenuhi sarang lebah. Dan lebih ajaibnya, rata-rata hewan di tempat ini jinak.
Untuk bisa sampai ke tempat ini, dibutuhkan waktu kurang lebih 1 hari perjalanan dari pusat kota. Pasalnya, jalan menuju lokasinya masih belum tersentuh tangan pemerintah.
12. Danau Kakaban, Indonesia
Serunya Menyelam bersama Ubur-Ubur
Danau Kakaban adalah sebuah danau yang berada di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Danau Kakaban sejatinya adalah sebuah laguna berair payau yang terbentuk karena adanya atol di Pulau Kakaban.
Danau Kakaban dihuni beragam biota laut yang mengalami evolusi selama terkurung di dalamnya, hingga memiliki sifat dan tampilan fisik yang berbeda dengan spesies sejenisnya yang berada di laut. Salah satu, di antaranya ubur-ubur berbadan bening layaknya piring kaca dan beberapa jenis lainnya yang tampak jauh lebih mungil seukuran ujung jari telunjuk.
Yang membedakan spesies endemik ini dengan ubur-ubur di laut lepas adalah hilangnya kemampuan menyengat. Jadi, Anda dapat berenang dengan bebas tanpa harus takut tersengat ubur-ubur lucu ini.
13. Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur
Danau Dua Rasa, Cantik Luar Biasa
Di Kalimantan Timur, jauh di pedalamannya terdapat sebuah danau cantik bernama Danau Labuan Cermin. Danau yang sangat jernih ini tidak hanya memiliki pemandangan yang cantik, juga unik. Danau ini memiliki kandungan air asin seperti laut dan juga air tawar. Unik, bukan?
Bagian atas danau ini adalah air tawar, seperti danau pada umumnya. Namun, beberapa meter di bawahnya adalah air asin. Kedua jenis air ini tidak bercampur. Bila menyelam, Anda akan menemukan sebuah batas lapisan antara keduanya yang menyerupai awan.
Biota dalam danau inipun terdiri dari ikan-ikan air tawar dan ikan laut yang berdiam di dasar danau. Sesekali, kabarnya terlihat penyu hijau di danau ini, seperti dikutip dari laman WisataKaltim.
Untuk menuju Danau Labuan Cermin, dari Samarinda, Ibu Kota Kalimantan Timur, arahkan perjalanan ke Tanjung Redeb, Ibu Kota Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jarak Samarinda ke Tanjung Redeb sekira 700 kilometer.
Dari Tanjung Redeb, Anda bisa menggunakan angkutan pedesaan atau mobil sewaan menuju Kecamatan Biduk-Biduk. Perjalanannya sekira 6-7 jam. Dari Biduk-biduk, lanjutkan perjalanan dengan sampan sekira 15 menit menuju Danau Labuan Cermin.
Sumber
0 comments:
Post a Comment