JAKARTA (voa-islam) Di
balik kesan pertemuan APEC yang megah, ternyata tak lebih dari upaya
lobi dagang dan menyeret Indonesia dalam agenda bodoh dan tak
pro-rakyat!
Mari kita bongkar tipu daya di balik APEC 2013, 5-8 Oktober mendatang. Berikut temuan tim cyber army voa-islam :
1. Sumber Pertamina mengungkap. Info terselubung APEC diantaranya adalah agenda dimana Obama
akan meminta perpanjangan kontrak karya PT Freeport, yang sudah sangat
merugikan Indonesia. Anehnya, sumber dari Pertamina menyebutkan Presiden
SBY akan menyetujui perpanjangan PT Freeport selama 40 tahun
mendatang. Terkait politik, penting
bagi dunia Internasional bahwa 2014 akan ada pergantian presiden. SBY
tidak lagi dapat mencalonkan diri. Maka hal yang penting bagi dunia
adalah menjaga keamanan investasi dan keberlangsungan perdangan dunia
dalam pasar bebas. Dunia internasional tidak ingin kehilangan
kepentingan politiknya. Jika presiden terpilih 2014 tidak sesuai dengan
kepentingan dunia internasional. Bisa dipastikan anggota APEC dan
lainnya akan gelisah. Kedatangan mereka tentu akan membawa misi
penting. SBY
sangat mungkin memerlukan dukungan bagi Partai Demokrat, dan calon
presiden Demokrat di 2014. SBY sangat menginginkan "successornya"
(penggantinya) nantinya tokoh yang dapat melindunginya pasca dia mundur
sebagai presiden di tahun 2014.
baca juga : Persembahan Terakhir Untuk VOC & Obama
2. KTT
APEC DI Bali akan digunakan PM Australia untuk lobi pemerintah
Indonesia. Rupanya Ratu Narkoba asal Australia akan dipercepat
pembebasannya. PM Australia Tonny Abbot tentunya mendapatkan CREDIT
POINT DI DALAM NEGERI.
3. Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice M Riza Damanik. Dia bahkan menuding,
"APEC ini tidak lebih dari arisan orang-orang kaya dunia. Dia tidak memiliki legitimasi apapun," ujar Riza dalam media briefing 'APEC dan potensi ancaman bagi kedaulatan Indonesia' di Jakarta, Senin (23/9).
Riza
mengatakan, Indonesia sebenarnya sama sekali tidak memiliki kepentingan
dalam APEC. Sebab, menurutnya, pertumbuhan ekonomi dalam negeri cukup
bagus. Negara industri majulah yang sebenarnya memiliki kepentingan
langsung dalam APEC. Oleh
karena itu, Riza menegaskan, forum APEC tidak lebih dari alat pemaksaan
kepentingan negara industri untuk membangun ekonominya yang saat ini
sedang tidak stabil. "Mereka hanya ingin memastikan pasar masih terbuka,
agar industrinya dapat tetap berjalan," pungkas Riza.
4. Blok
Mahakam jatuh lagi ke Total. Skenario yg diputuskan: Total-Inpex 70%,
Pertamina 30% tapi bagi dua sama daerah, dimana daerah akan dibiayai
oleh Mandiri Oil. APEC adalah forum para pebisnis dengan
memanfaatkan dukungan negara. Sebanyak 1200 orang CEO perusahaan
internasional mensponsori dan bertemu dalam APEC Bali, meminta dukungan
dari negara untuk memperluas ekspansi bisnis mereka, namun mendesak
negara untuk mencabut subsidi dan menghilangkan perlindungan bagi
rakyatnya. Selain itu, kabar Blok Masella ke Inpex Jepang dan Shell.
5.
APEC melibatkan lembaga keuangan internasional yakni Internasional
Monetary Fund (IMF), Bank Dunia (WB), Asian Development Bank (ADB).
Melalui APEC lembaga yang merupakan tengkulak internasional tersebut
menjerat negara-negara miskin dengan utang. Indonesia merupakan contoh
nyata bagaimana sebuah negara dijerat dengan utang.
6.
APEC beranggotakan negara-negara imperialis seperti AS, Jepang dan
negara miskin. Melalui APEC disepakati persaingan bebas antara kekuatan
ekonomi yang tidak berimbang. Akibatnya APEC menjadi jalan bagi
penghisapan negara imperialis terhadap negara miskin. Indonesia
merupakan contoh kongkrit negara miskin yang berada dibawah penghisapan
Jepang dan AS.
7.
APEC membawa agenda liberalisasi investasi, mendorong negara untuk
membuka semua sektor bagi modal asing untuk menguasai perusahaan di
sebuah negara secara mayoritas. Melalui APEC perusahaan multinasional
akan semakin leluasa menguasai sumber strategis, barang publik,
penguasaan infrastuktur melalui Public Private Partnership (PPP) suatu
skema penguasaan infrastrultur oleh swasta dan rakyat dipaksa membayar
sangat mahal.
8. APEC membawa agenda perdagangan bebas yakni penghapusan bea masuk (tariff), penghapusan perlindungan ekonomi domestik lainnya seperti kuota dan subsidi. Akibatnya negara-negara miskin menjadi sasaran impor pangan, produk pertanian, impor minyak dan produk industri negara-negara maju. Negara miskin dihisab, dijerat dalam ketergantungan. Indonesia merupakan contoh kongkrit negara yang terjerat impor. APEC akan menjadi ajang SBY menjual negara sampai habis-habisan.
8. APEC membawa agenda perdagangan bebas yakni penghapusan bea masuk (tariff), penghapusan perlindungan ekonomi domestik lainnya seperti kuota dan subsidi. Akibatnya negara-negara miskin menjadi sasaran impor pangan, produk pertanian, impor minyak dan produk industri negara-negara maju. Negara miskin dihisab, dijerat dalam ketergantungan. Indonesia merupakan contoh kongkrit negara yang terjerat impor. APEC akan menjadi ajang SBY menjual negara sampai habis-habisan.
Sumber
0 comments:
Post a Comment