Hikmah di Balik Kemenangan Pulau Komodo

Bernard Weber, pendiri New 7 Wonders mengucapkan selamat kepada Indonesia atas terpilihnya Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Seperti dirilis di situs resminya, N7w.com, Pulau Komodo yang sempat menuai kontroversi masuk sebagai salah satu di antara New 7 Wonders of Nature. Nama Pulau Komodo disejajarkan dengan Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Komodo, Puerto Princesa Underground River, Table Mountain.

“Kemenangan Pulau Komodo sebagai habitat binatang reptil terbesar di dunia merupakan sebuah contoh upaya penyelamatan kehidupan darat dan laut akibat perubahan iklim di dunia,” ujar Weber, seperti diumumkan di Zurich/Switzerland, melalui situs resminya tersebut. 

“Dengan adanya voting dalam jumlah besar, para pendukung Pula Komodo di seluruh dunia telah mengungkapkan kebanggaan mereka terhadap warisan alam yang mereka miliki, yang merupakan bagian mosaic besar dunia,” tulisnya.

Emmy Hafild, ketua kampanye Komodo, mengatakan sangat senang dengan terpilihnya Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Dikatakannya, pihaknya akan segera menggelar Official Inauguration di Jakarta dan di Pulau Komodo.

Pulau Komodo sempat heboh lantaran menuai kontroversi dari berbagai pihak. Sempat ada anggapan miring pemilihan Komodo oleh Yayasan New7Wonders mengandung sisi komersil yang berlebihan. Yayasan ini disebut-sebut tidak sah, tidak memiliki kantor dan hanya bermaksud mengambil keuntungan dari pihak Indonesia.

Sebuah respon, yang menurut saya, sebenarnya terlalu berlebihan. Mengapa tidak melihat esensinya sebagai sebuah promosi besar untuk Indonesia?

Dengan dipilihnya Pulau Komodo sebagai sebuah keajaiban alam di dunia, pemerintah Indonesia dapat mengambil hikmah di balik kemenangan ini. Indonesia harus mampu memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya. Dari sisi industri pariwisata Indonesia, momen ini sangat tepat menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi utama, selain yang sudah ada sebelumnya, seperti Bali.

Selamat buat Pulau Komodo!